Langsung ke konten utama

Stimulan Apa Saja Ya yang Terkandung di Dalam Teh?

Pernahkah Anda merasa sangat bersemangat dan memiliki tenaga yang amat banyak setelah minum segelas teh? Anda yang menghindari kopi karena kafein harus membaca artikel yang satu ini. Karena Anda mungkin baru tahu bahwa dalam segelas teh yang Anda konsumsi juga ternyata mengandung stimulan layaknya kopi. Teh juga mengandung kafein namun dalam jumlah yang sedikit sehingga juga akan menimbulkan efek stimulan.
Efek stimulan pada teh dianggap lebih lembut dan terjadi secara bertahap, sedangkan efek stimulan kopi terjadi secara lebih seketika. Selain kafein, apa saja ya zat stimulan yang terkandung di dalam teh? Yuk kita cari tahu di bawah ini!
1. Kafein – Zat Psikoaktif yang Paling Luas Digunakan
Kafein merupakan stimulan psikoaktif sistem saraf pusat dan metabolit, yang dapat mengurangi rasa capek dan mengembalikan mental saat lemah. Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan, kecepatan, fokus serta koordinasi terhadap tubuh yang baik.
Kafein diyakini memblokir inhibitory neurotransmitter yang disebut adenosin di sinapsis tertentu di otak, yang mengarah ke efek stimulan. Kadar adenosin meningkat di otak sepanjang hari, membangun semacam “dorongan untuk tidur.” Semakin banyak adenosin, semakin besar kecenderungan untuk tertidur. Kafein membalikkan sebagian efek ini. Perbedaan utama antara kafein dalam kopi dan teh adalah teh memiliki kafein lebih sedikit. Secangkir kopi yang kuat dapat mengandung 100 mg, 200 atau bahkan 300 mg kafein, sedangkan secangkir teh hanya mengandung 20-60 mg kafein.
2. Theophyline dan Theobromine
Theophyline dan theobromine terkait dengan kafein dan termasuk ke dalam kelas senyawa organik yang disebut xanthines.
Keduanya memiliki berbagai efek fisiologis pada tubuh. Theophyline melemaskan otot-otot polos di saluran napas, membuat bernapas lebih mudah sekaligus merangsang denyut dan kekuatan kontraksi jantung. Theobromine juga dapat memacu jantung, tetapi memiliki efek diuretik ringan dan meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, menyebabkan penurunan tekanan darah. Sebagian kafein yang masuk ke tubuh dimetabolisme menjadi theophyline dan theobromine, sehingga setiap kali mengkonsumsi kafein, Anda secara tidak langsung akan meningkatkan kadar dari dua metabolit kafein ini.
3. L-Theanine
L-theanine merupakan asam amino unik yang terutama ditemukan dalam tanaman teh yang memiliki nama latin Camellia sinensis ini. Pada manusia, L-theanine meningkatkan pancaran gelombang otak yang disebut gelombang Alpha, yang berhubungan dengan peringatan relaksasi. L-theanine dapat mempengaruhi neurotransmitter di otak, seperti GABA dan Dopamine.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa L-Theanine, terutama bila dikombinasikan dengan kafein, bisa meningkatkan perhatian dan fungsi otak.
Sudah tidak penasaran lagi kan? Kalau begitu, yuk kita minum segelas teh!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragam Manfaat Kopi, Bukan Sekedar Penghilang Kantuk

Selain mengandung cafein, ternyata kopi ternyata mengandung banyak senyawa, di antaranya antioksidan dari 100 jenis bahan makanan. Wow... artinya kopi menduduki urutan pertama sebagai sumber antioksidan, baik dalam ukuran persaji maupun dalam frekuensi konsumsi. Beberapa penelitian ilmiah membuktikan, kalau manfaat kopi bukan sekedar penghilang kantuk, karena memiliki manfaat kesehatan lainnya: Menurunkan risiko serangan stroke hingga 80%, seperti hasil penelitian yang dilaporkan oleh tim dari University of Houston, Texas. Penelitian dilakukan pada warga Irlandia yang suka minum kopi dengan campuran whisky. Meningkatkan libido seksual pria. Menurunkan risiko kanker, senyawa yang ditemukan di dalam kopi dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan kerusakan DNA. Menjelang masa menopause, wanita yang mengonsumsi 4 cangkir kopi sehari mengalami penurunan risiko kanker payudara sebesar 38% (The Journal of Nutrition). Melindungi gigi, kafein dalam kopi memiliki kemampuan antibakter

Tips Minum Kopi Yang Sehat

Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak penggemarnya. Selain rasanya yang nikmat, kopi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Sayang, pengolahan dan cara menikmati kopi yang kurang tepat dapat membuat kopi menjadi tidak menyehatkan. Berikut tips minum kopi yang sehat: Perhatikan dosis, 300 mg kafein (antara 1-3 cangkir kopi sehari) bermanfaat untuk mengatasi beberapa keluhan penyakit. Menambahkan pelengkap yang bermanfaat: Bubuk kayu manis, yang selain menambah citarasa, juga dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah, kolesterol dan trigliserida. Bubuk kakao, yang selain memberikan rasa berbeda juga sarat antioksidan yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Susu, yang memberikan rasa nikmat juga merupakan sumber kalsium. Saringlah kopi dengan kertas filter untuk mengurangi kadar diterpens pada kopi yang meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Perlu diperhatikan: Jangan menambahkan terlalu banyak gula atau pemanis buatan, yang dapat mengurangi

Bukan Hanya Makanan Manis, Ini Juga Bisa Meningkatkan Gula Darah

Bagi penderita diabetes, banyak faktor yang bisa mempengaruhi kadar gula darah. Tak hanya makanan dan minuman tinggi gula lho! Sangat penting bagi penderita diabetes, atau keluarga terdekat untuk tahu dan kemudian berhati-hati. Berikut hal-hal yang bisa meningkatkan kadar gula darah: Makanan “Bebas” Gula Banyak jenis makanan yang dinyatakan bebas gula tetapi bisa meningkatkan kadar gula darah. Kenapa bisa? Karena makanan-makanan tersebut masih mengandung karbohidrat. Cek jumlah karbohidrat suatu makanan dari label kemasan yang menunjukkan fakta-fakta nutrisinya. Gula alkohol seperti  sorbitol  dan  xylitol  juga perlu diwaspadai. Gula tersebut memang memberikan rasa manis dengan kadar karbohidrat yang lebih rendah ketimbang gula. Namun, jenis gula tersebut tetap bisa meningkatkan kadar gula darah. Kafein Tahukah kamu?  Kadar gula darah bisa meningkat setelah minum kopi .  Bahkan, kopi hitam sekalipun yang tidak mengandung kalori, bisa meningkatkan gula darah karena kandung